GlobalCyberNews.Com -teringat waktu masih Kecil sekitar tahun 2003, di kala senja Main ke Balai Desa, dan Disana ada banyak banget kupu – kupu yang berukuran Besar hinggap dipepohonan Jati, saat itu baru pertama kalinya lihat.
Kemudian dengan polosnya Gue tanya kepada Kakek – kakek beliau memberitahunya bahwa itu namanya adalah “Kupu – Kupu Gajah”.
dipostingan ini Gue akan mengajak teman – teman bernostalgia yaitu dengan mengulas tentang hewan satu ini.
Kupu – kupu Gajah atau dalam nama ilmiahnya adalah Attacus atlas yang berasal dari famili Saturniidae.
meskipun Serangga ini memiliki nama Kupu – Kupu, tapi sebenarnya kupu – kupu Gajah bukan merupakan Kupu – Kupu Sejati, melainkan Kupu – Kupu Gajah termasuk kelompok Serangga Ngengat.
hal ini bisa dilihat dari ciri fisiknya yang berbeda dengan kupu – kupu, terutama pada bagian Antena yang dimana berbentuk seperti sisir.
dengan Bentuk sayapnya membulat, dengan sayap depan memiliki tonjolan pada bagian tepi distal anterior. kemudian juga Dasar sayapnya berwarna orange gelap, coklat muda atau coklat kemerahan dengan pola yang berwarna putih, hitam, coklat, dan merah muda, serta memiliki pola yang berbentuk segitiga di bagian tengah tiap sayap. terakhir adalah Bagian bawah sayap memiliki pola yang sama dengan warna yang lebih pucat.
kemudian, biasanya serangga ini yang Betina memiliki ukuran tubuh yang lebih besar daripada Jantan. yang dimana memiliki lebar rentang sayap kurang lebih sekitar 25 Cm. sehingga termasuk Ngengat terbesar di Dunia.
Habitat Ngengat ini dapat ditemukan di pepohonan, terutama di pohon Sirsak dan Alpukat. yang mana hewan ini termasuk Polivora alias pemakan Daun Daunan saat masih menjadi ulat selama 5 -7 minggu.
dan disepanjang waktunya selama dalam bentuk Ulat akan memakan dedaunan secara terus menerus.
Fakta menariknya tentang Ngengat ini adalah ketika telah menginjak berubah menjadi Ngengat, serangga ini tidak memiliki mulut. sehingga selama menjadi Ngengat dewasa, serangga ini tidak akan makan atau minum. oleh itulah serangga ini akan memanfaatkan cadangan makanan yang diperolehnya saat masih menjadi Ulat.
untuk menghabiskan sisa hidupnya yang sangat singkat yaitu hanya dapat bertahan selama Dua minggu saja, Ngengat ini akan mencari pasangan, kawin, dan bertelur.
kemudian corak pada sayap miliknya ternyata berbentuk menyerupai seperti kepala ular. sehingga, sangat menguntungkan Ketika sedang merasa terancam.
Ngengat ini akan mengepak-kepakkan sayapnya yang besar secara perlahan, menirukan seperti pergerakan seekor ular.
Hal ini bertujuan untuk mengelabui predator, agar mengira bahwa sayap kupu gajah sebagai ular.
Untuk Distribusi Pesebaran Populasi Ngengat ini dapat ditemukan Mulai dari Negara – Negara Asia Selatan, Asia Timur di Tiongkok, hingga menyebar di Negara – Negara Asia Tenggara termasuk Indonesia.
FYI, Ngengat ini ternyata dapat dimanfaatkan dan bisa menjadi Penghasilan yang lumayan, karena di India, Ulat atau orang jawa bilang Ulat keketnya dipelihara untuk menjadi kepompong lalu diambil Kokonnya. kemudian Kokonnya dimanfaatkan untuk bahan baku membuat Benang Kain Sutra. dan sering disebut sebagai Sutra Alam.
dan ternyata kualitas Sutra dari Kokon Ngengat ini lebih bagus karena lebih halus, tahan kusut, cocok untuk yang alergi karena bersifat Antialergi, dan juga lebih sejuk ketika dipakai.
Red