
GlobalCyberNews.Com -INI FAKTANYA.
Meriam Kerajaan Majapahit adalah salah satu peninggalan sejarah yang mencerminkan keunggulan teknologi militer Majapahit pada masa kejayaannya (1293–1527 M). Meskipun Majapahit lebih dikenal dengan kekuatan armada laut dan pasukan daratnya, beberapa bukti menunjukkan bahwa mereka telah menggunakan meriam sebagai bagian dari persenjataan mereka.
- Pengaruh Teknologi Meriam di Majapahit
Majapahit dikenal sebagai kerajaan maritim yang memiliki hubungan dagang dan diplomasi dengan berbagai bangsa, termasuk Tiongkok, India, dan Timur Tengah. Diperkirakan bahwa teknologi meriam diperkenalkan ke Nusantara melalui jalur perdagangan, terutama dari pedagang Muslim yang membawa teknologi persenjataan dari Timur Tengah atau dari Tiongkok yang telah lebih dahulu mengenal bubuk mesiu.
- Bukti Sejarah Meriam Majapahit
Beberapa sumber menyebutkan bahwa meriam telah digunakan dalam pertempuran oleh kerajaan-kerajaan di Nusantara sebelum kedatangan bangsa Eropa. Salah satu bukti adanya teknologi persenjataan ini adalah peninggalan meriam kuno yang ditemukan di beberapa wilayah yang dulunya berada dalam kekuasaan Majapahit.
Salah satu meriam yang sering dikaitkan dengan Majapahit adalah “Cetbang”, jenis meriam kecil yang fleksibel dalam penggunaannya. Meriam Cetbang diyakini digunakan dalam peperangan baik di darat maupun di kapal-kapal perang Majapahit.
- Cetbang: Meriam Khas Majapahit
Cetbang adalah jenis meriam yang terbuat dari perunggu dan memiliki desain yang mirip dengan meriam-meriam awal dari Tiongkok dan Timur Tengah. Beberapa ciri khas Cetbang adalah:
Berbentuk kecil dan ringan, sehingga bisa dipasang di kapal atau dibawa oleh pasukan darat.
Menggunakan peluru logam atau batu, dengan bubuk mesiu sebagai pendorong.
Ada dua jenis Cetbang:
Cetbang Api: Menembakkan proyektil dengan bubuk mesiu.
Cetbang Sumpit: Digunakan untuk menembakkan panah berapi atau proyektil kecil lainnya.
- Penggunaan Meriam dalam Pertempuran
Majapahit kemungkinan menggunakan Cetbang dalam pertempuran laut, terutama untuk mengusir bajak laut dan mempertahankan wilayah maritimnya. Selain itu, meriam ini juga digunakan dalam pertempuran darat untuk memperkuat benteng pertahanan.
Ketika Majapahit mengalami kemunduran, teknologi Cetbang tetap bertahan dan diwarisi oleh kerajaan-kerajaan penerusnya, seperti Kesultanan Demak dan kerajaan-kerajaan di pesisir utara Jawa. Kesultanan Demak bahkan mengembangkan Cetbang lebih lanjut untuk menghadapi penjajah Portugis.
Kesimpulan
Meskipun Majapahit lebih dikenal sebagai kerajaan yang kuat dengan pasukan infanteri dan armada lautnya, bukti sejarah menunjukkan bahwa mereka juga telah mengadopsi teknologi meriam. Cetbang, sebagai salah satu peninggalan meriam khas Majapahit, menunjukkan bahwa kerajaan ini memiliki pemahaman yang maju dalam teknologi persenjataan. Teknologi ini kemudian diwarisi dan dikembangkan oleh kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara setelah runtuhnya Majapahit.
Red