
Global Cyber News.Com. – DIY. Kamis 24 April 2024. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui Direktorat Pembinaan Peran Serta Masyarakat melaksanakan dua kegiatan strategis di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu Safari Keagamaan Antikorupsi dan Ngobrol Antikorupsi (NGOPI).
Kedua kegiatan ini bertujuan memperkuat kesadaran dan peran aktif masyarakat, tokoh agama, serta tokoh masyarakat dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.
Safari Keagamaan Antikorupsi digelar di Gereja Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Pugeran, Yogyakarta, sementara kegiatan NGOPI dilaksanakan di Pendopo Bupati Sleman.
Kegiatan ini melibatkan ratusan peserta dari unsur tokoh agama, tokoh adat, organisasi masyarakat, penyuluh agama, pejabat Kementerian Agama, hingga pejabat pemerintahan daerah.
Rabu, (23/4/2025)
Wakil Ketua KPK, Ibnu Basuki Widodo, dalam sambutannya menyampaikan bahwa korupsi adalah kejahatan luar biasa yang memerlukan pendekatan luar biasa pula, termasuk melalui pendekatan kultural dan spiritual.
“Korupsi bukan hanya persoalan hukum, tetapi juga persoalan moral dan spiritual.
Oleh karena itu, gereja, masjid, pura, vihara, dan semua tempat ibadah adalah ruang-ruang penting untuk membangun kesadaran kolektif bahwa korupsi adalah musuh bersama,” ungkap Ibnu.
ia juga menekankan bahwa strategi pemberantasan korupsi tidak bisa bergantung pada penindakan semata.
KPK menggunakan pendekatan Trisula, yakni pendidikan antikorupsi, perbaikan sistem (pencegahan), dan penegakan hukum.
“Tiga trisula KPK harus dijalankan secara simultan dan masif.
Tapi itu tidak cukup,
Yang menentukan adalah satu hal: peran serta masyarakat.
Sebab yang kita lawan adalah niat, dan niat itu ada di dalam diri masing-masing,” tambahnya.
Dalam forum NGOPI di Sleman, KPK juga mengajak tokoh masyarakat untuk aktif menjadi agen perubahan dan pelopor integritas.
“Kami berharap Bapak/Ibu tokoh masyarakat dan adat dapat menjadi mata dan telinga KPK di wilayah masing-masing.
Berani menegur, berani melapor, dan yang paling penting: berani memberi teladan.
Karena keteladanan adalah vaksin paling mujarab melawan korupsi,” tegas Ibnu.
Turut hadir dalam kegiatan ini Bupati Sleman, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DIY, jajaran pejabat struktural Kemenag dan Pemda, serta tokoh-tokoh lintas agama dan masyarakat sipil se-DIY.
KPK berharap kegiatan seperti ini dapat terus digalakkan di berbagai daerah lainnya guna memperluas jangkauan nilai-nilai antikorupsi yang membumi dan berkelanjutan.
“Kami percaya, gerakan antikorupsi tidak bisa berjalan sendiri.
ia harus menjadi gerakan kolektif, dari dan untuk masyarakat,” pungkas Ibnu. (ugl/One)
Red