Sunday, June 8, 2025
HomeUncategorisedLahan Sempit, Sejuta Produktif: Gagasan dari Bocah Angon untuk Masa Depan Pangan...
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Related Posts

Featured Artist

Lahan Sempit, Sejuta Produktif: Gagasan dari Bocah Angon untuk Masa Depan Pangan Kabupaten Tangerang




Oleh: Imron, R. Sadewo (Bocah Angon)

Penggagas Ide “Lahan Sempit, Sejuta Produktif”

Global Cyber News.Com. -TANGERANG, — Di tengah derasnya pembangunan dan semakin terbatasnya lahan pertanian, masih ada harapan dari tanah yang tersisa. Harapan itu bukan sekadar tentang teknologi atau anggaran besar, melainkan tentang kemauan dan cinta terhadap tanah. Dari sinilah lahir sebuah gagasan: “Lahan Sempit, Sejuta Produktif.”
Saya bukan petani besar. Saya juga bukan pengusaha agribisnis. Saya hanya seorang pemuda dari Kabupaten Tangerang yang prihatin melihat semakin jauhnya generasi muda dari tanahnya sendiri. Bertani kini dianggap kuno, kotor, dan tidak menguntungkan. Padahal, justru dari sanalah ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi berawal. Sabtu (31/5/2025)

“Lahan Sempit, Sejuta Produktif” adalah gagasan sederhana—bagaimana memanfaatkan lahan kecil, bahkan hanya beberapa meter di pekarangan rumah, untuk menanam sesuatu yang bermanfaat. Pisang adalah salah satu contoh hasil bumi yang mudah tumbuh, tahan banting, dan memiliki nilai jual yang nyata.

Gagasan ini bukan sekadar ajakan untuk menanam, tapi juga membangun kembali hubungan emosional dengan tanah. Karena bertani dimulai dari cinta—cinta pada alam, cinta pada proses, dan cinta pada keberlanjutan hidup.

Namun saya sadar, gagasan ini tidak bisa berjalan sendiri. Dibutuhkan dorongan nyata dari semua pihak, terutama dari Pemerintah Kabupaten Tangerang. Sudah saatnya ada langkah konkret untuk mendobrak stigma bertani dan menghadirkan kebijakan yang berpihak kepada anak muda. Mulai dari pelatihan pertanian urban, pembukaan lahan produktif bersama, hingga fasilitasi pasar lokal yang berpihak pada petani kecil.

Banyak anak muda di Tangerang sebenarnya punya semangat. Tapi mereka butuh tempat untuk tumbuh. Butuh panggung untuk berkreasi. Butuh dukungan untuk yakin bahwa bertani bukan hanya warisan masa lalu, tapi juga jalan menuju masa depan yang mandiri dan bermartabat.

Lahan yang sempit bukan masalah. Tapi jika hati yang sempit terhadap pertanian, maka kita akan terus bergantung.
Saya hanya pembuat gagasan. Tapi saya percaya, ide sederhana ini bisa jadi gerakan besar jika ada kolaborasi antara masyarakat, komunitas, dan pemerintah. Ini bukan tentang siapa yang paling hebat. Ini tentang bagaimana kita, bersama-sama, menjaga keberlanjutan hidup dari akar rumput.
Saatnya pemuda diajak kembali menyatu dengan tanah. Bukan hanya demi hasil panen, tapi demi kedaulatan pangan dan martabat bangsa.

Tentang Penulis: Imron, R. Sadewo (Bocah Angon) Aktivis Pemerhati Lingkungan adalah penggagas ide “Lahan Sempit, Sejuta Produktif”, pemerhati lingkungan, pertanian, komunitas, dan pegiat edukasi pangan lokal di Kabupaten Tangerang. Ia aktif mengkampanyekan pertanian berbasis cinta, sederhana, dan berkelanjutan melalui gerakan akar rumput.

Redaksi |

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Posts