Tuesday, December 23, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
HomeUncategorisedModernisasi dari Desa : Alsintan DBHCHT 2025 Siap Tingkatkan Kesejahteraan Petani Blitar
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Related Posts

Featured Artist

Modernisasi dari Desa : Alsintan DBHCHT 2025 Siap Tingkatkan Kesejahteraan Petani Blitar

Globalcybernews.com, Kabupaten Blitar
Pemerintah Kabupaten Blitar terus memperkuat sektor pertanian tembakau melalui pemanfaatan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2025. Salah satu fokus utama tahun ini adalah penyaluran alat dan mesin pertanian (alsintan) yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi budidaya sekaligus mendorong modernisasi produksi di tingkat petani.

Plt Kepala Bidang Sarana Perkebunan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Blitar, Siswoyo Adi Prasetyo, menyampaikan bahwa proses pengadaan alsintan kini memasuki tahap akhir. Ia menjelaskan bahwa pengadaan hand tractor dan cultivator masih berlangsung dan menjadi satu-satunya kegiatan DBHCHT yang belum terealisasi. Meski begitu, ia memastikan seluruh peralatan siap disalurkan pada Desember 2025.
“Masih dalam tahap pengadaan, insyaallah penyaluran dilakukan di akhir tahun,” ujarnya saat diwawancarai pada Senin (17/11/2025).

Alsintan tersebut akan diberikan kepada kelompok tani tembakau di Kecamatan Selopuro, Talun, dan sejumlah kecamatan lain yang menjadi sentra produksi tembakau. Siswoyo menuturkan bahwa penetapan sasaran mengacu pada kebutuhan di lapangan serta hasil analisis produktivitas wilayah. Ia menegaskan bahwa dukungan alsintan ini diprioritaskan untuk petani tembakau agar kegiatan budidaya mereka semakin efektif.

Lebih lanjut, Siswoyo menjelaskan bahwa penggunaan mesin pertanian dapat mempercepat proses pengolahan lahan dan menekan biaya produksi. Dengan teknologi yang lebih efisien, petani mampu memaksimalkan waktu tanam yang sering dipengaruhi kondisi cuaca. “Harapannya, bantuan ini bisa mengoptimalkan seluruh proses budidaya, mulai dari persiapan lahan, penanaman, hingga pascapanen,” katanya.

Ia juga menyebut bahwa modernisasi melalui DBHCHT menjadi bagian dari strategi peningkatan kualitas tembakau Blitar. Kualitas dinilai sebagai kunci agar tembakau lokal memiliki daya saing di pasar industri rokok nasional. Menurut Siswoyo, produsen kini kembali melirik tembakau khas Blitar, terutama varietas Selopuro yang dikenal beraroma kuat dan berkarakter khas. “Banyak produsen yang mulai memberi perhatian pada tembakau Blitar. Karena itu kualitasnya harus terus kita tingkatkan,” ungkapnya.

Selain mendorong peningkatan kualitas, bantuan alsintan ini juga diharapkan memberi dampak ekonomi langsung bagi petani. Dengan beban kerja yang berkurang, biaya yang lebih rendah, dan mutu produksi yang meningkat, pendapatan petani diperkirakan ikut naik. Siswoyo menegaskan bahwa DBHCHT menjadi instrumen penting bagi pemerintah daerah untuk menghadirkan intervensi yang benar-benar dirasakan petani. “Intinya adalah meningkatkan perekonomian petani tembakau di Blitar,” ujarnya.

Program DBHCHT tahun ini juga menjadi kelanjutan komitmen jangka panjang pemerintah daerah dalam menjaga keberlanjutan tembakau sebagai komoditas unggulan. Ia menjelaskan bahwa dukungan kepada petani tidak hanya dalam bentuk alsintan, tetapi juga pembinaan, penyediaan sarana produksi, serta peningkatan kapasitas melalui berbagai pelatihan.

Siswoyo menegaskan bahwa pemerintah ingin mendorong pertanian tembakau menjadi lebih modern dan berkelanjutan. Modernisasi, menurutnya, bukan hanya soal ketersediaan peralatan, tetapi juga perubahan pola pikir petani terhadap efisiensi budidaya. “Kami ingin petani tembakau di Blitar naik kelas, bekerja dengan standar yang jelas dan hasil yang terukur,” tuturnya.

Dengan dukungan teknologi, akses pemasaran yang semakin luas, serta meningkatnya perhatian industri rokok terhadap tembakau Blitar, ia optimistis petani akan merasakan dampak positif dalam beberapa tahun ke depan. “Kalau riset ini diterapkan secara konsisten, kesejahteraan petani pasti meningkat. Itu target yang ingin kami capai,” katanya.

Penyaluran alsintan di penghujung 2025 diharapkan menjadi langkah penting bagi petani tembakau Blitar. Upaya ini bukan sekadar bantuan teknis, melainkan investasi jangka panjang pemerintah untuk memperkuat ekonomi lokal dan mempertahankan tradisi pertanian tembakau yang telah menjadi identitas daerah. Melalui DBHCHT, Pemkab Blitar menegaskan bahwa modernisasi pertanian dimulai dari petani, dari desa, dan dari alat kerja yang mendukung mereka. (ADV//KMF/REG)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Posts