Pada – 07 Mar 2020
Global Cyber News| Dalam side event pertemuan ke 63 CND PBB di Vienna Austria , hari Selasa 3 Maret 2020 terungkap bahwa PBB mempercayai Indonesia, khususnya BNN RI dalam penyelenggaraan penelitian progam baru terkait “Pelibatan Keluarga dan Masyarakat dalam rehabilitasi Penyalah Gunaan Narkotika “ di tahun 2019.
Atas dasar kegiatan tersebut, diselenggarakan side event dengan tema sama pada pertemuan CND tersebut oleh Pemerintah Indonesia, Pemerintah Jepang, UNODC, WHO dan University of Roehampton, Inggris.
Kepercayaan PBB kepada Indonesia tersebut merupakan wujud standar dan komitmen yang tinggi dalam pelaksanaan terapi dan rehabilitasi berbasis bukti bagi orang dengan masalah penggunaan narkotika, serta sebagai bagian dari implementasi visi dan misi BNN RI dalam Pencegahan , Penanggulangan Pemberantasan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).
Heru Winarko sebagai Kepala BNN RI pada kesempatan tersebut hadir untuk mewakili pemerintah Indonesia dan di daulat untuk membuka acara dan memberikan kata sambutan.
Acara tersebut di moderatori oleh Dr. Riza Sarasvita (Direktur Penguatan Lembaga Rehabilitasi Instansi Pemerintah BNN RI ), dan beberapa Panelis yang hadir sebagai pembicara yaitu Direktur Bagian Pencegahan dan Terapi UNODC, Dr. Gilberto Gerra, Ms.
Anja Busse dari UNODC, Dr. Caecilia Essau dari Roehampton University, UK. Mr. Eno Hideo. Direktur Kontra Narkotika Kemenkes Jepang dan Dr. Vladimir Poznyak yang mewakili WHO.
Baca juga: Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kab.Langkat Menjadi Corong Sebarkan Informasi Bahaya Narkoba Kepada Masyarakat
Ka BNN RI, Heru Winarko menyampaikan bahwa keluarga dan komunitas berperan besar dalam proses pemulihan masalah penyalahgunaan atau ketergantungan narkotika, terutama yang dialami oleh pengguna usia remaja.
Lebih lanjut Kepala menyambut baik penyelenggaraan uji coba Protokol Treatnet Family Intervention (TFI), di Jakarta pada tahun 2019 yang berjalan sangat sukses.
Hal ini sejalan dengan kebijakan BNN untuk lebih meningkatkan peran komunitas dalam membantu proses pemulihan bagi mereka yang memiliki masalah ketergantungan narkotika.
Anja Busse dari UNODC menyampaikan latar belakang pengembangan modul Treatnet Family Intervention (TFI) dan protokol penelitian kelayakannya dan mengapa pula Indonesia dipilih untuk menjadi negara pertama dilaksanakannya uji coba modul tersebut, yaitu karena hubungan baik yang sudah terjalin sejak lama, respons positif dari pihak Indonesia dalam menerima suatu program inovatif, serta sumber daya manusia yang mumpuni .
Dr. Caecilia Essau dari Roehampton University, UK. Selaku konsultan atas pengembangan protokol penelitian , dimana yang bersangkutan berama-sama dengan para fasilitator klinis yang telah terlatih dan tim peneliti melakukan beberapa modifikasi yang disesuaikan dengan kebiasaan dan kultur yang berlaku secara kontekstual pada wilayah masing-masing.
Pelaksanaan penelitian dilakukan di Jakarta Utara dan Jakarta Timur, melibatkan penerima layanan klinik BNNK dan penerima layanan rehabilitasi terhadap komponen masyarakat di Jakarta Utara dan Jakarta Timur.
Pembicara lain Mr Eno Hideko dari Pemerintah Jepang menanggapi positif hasil penelitian yang di paparkan oleh Dr Caecilia Essau tersebut.
Pemerintah Jepang juga berkomitmen untuk mendukung terus pelaksanaan TFI ini dan Vladimir Poznyak dari WHO menyatakan WHO akan tetap memberikan masukan teknis klinis dalam penerapan TFI di masa yang akan datang.
Seluruh hadirin perwakilan berbagai negara sangat intens dalam mendengarkan seluruh paparan dan hasil penelitian serta memberikan apresiasi yang tinggi pelaksanaan penelitian tersebut.
Red.