Global Cyber News.Com|Sejumlah pertanyaan publik yang miring tentang TKA (Tenaga Kerja Asing) khususnya yang berasal dari negeri China perlu dijelaskan oleh Menaker Ida Fauziah agar tidak menambah kegaduhan yang bisa membuat suasana semakin gaduh hingga dapat menambah keresahan banyak orang.
Diantaranya pertanyaan yang terbilang penting itu tentang keberadaan TKA China di Indonesia sungguhkah mereka yang berdatangan itu sebagai pekerja.
Jika sebagai pekerja mengapa banyak yang tidak memenuhi persyaratan kerja seperti yang sudah diatur sebelumnya.
Lalu TKA asal China itu bekerja di bidang perusahaan apa. Dan bekerja di bidang apa. Sebab banyak diantaranya yang tertangkap tangan bekerja sebagai buruh kasar.
Untuk semua pejerja asal negeri China itu perlu diungkap juga sejak kapan mereka sudah bekerja di Indonesia. Dan sungguhnya mereka semua sudah bisa berbahasa Indonesia ?
Masalah dari keberadaan tenaga kerja asal China ini perlu diketahui publik agar tidak perlu menimbulkan keresahan yang semakin mengkhawatirkan dan dapat menimbulkan akses yang tidak baik dalam upaya menjaga rasa aman dan nyaman bagi semya pihak. Utamanya untuk mereka yang bisa disebut angkatan kerja atau buruh yang merasa telah kehilangan pekerjaan karena di PHK oleh pihak pengusaha akibat terus dihimpit oleh pandemi Cobi-19 yang terus mengacam sampai sekarang.
Pertanyaan berikutnya yang patut dan perlu dijawab oleh pihak Menaker adalah soal spesifikasi bidang pekerjaan yang diperuntukkan bagi pekerja asal China itu, agar jelas dalam upaya menjaga rasa cemburu dan kecurigaan yang tidak perlu, karena banyak diduga yang dilakukan oleh pekerja asal China di Indonesua adalah jenis pekerjaan kasar, seperti tukang, penggali tanah, pemotong besi dan sejenis pekerjaan yang relatif mampu dilakukan oleh pekerja kasar yang ada di Indonesia.
Jadi TKA asal China yang dikatakan adalah ahli dalam bidangnya itu tidak sepenuhnya benar. Sebab TKA asal China yang bekerja secara serabutan pu banyak yang sudah ditangkap.
Pertanyaan serupa ini bukan saja berasal dari kalangan masyarakat awam. Sebab ada juga pertanyaan dari mantan pejabat tinggi negera yang sudah purna tugas memantik diskusi dengan pertanyaa yang mengusik untuk dijawab. Adapun pertanyaannya ” Apajah betul masuknya beverapa tenaga jerha China itu telah mengakibatkan tenaga kerja kita terancam PHK. Karena asumsi dari oertanyaan itu bahwa mereka yang datang ke Indonesia adalah tenaga ahli yang fungsinya tidak menggantikan tenaga kerja Indonesia. Tapi mengisi kekosongan dari tenaga kerja yang tidak dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Pertanyaannya berikut yang menggoda untuk dihawab adalah tentang proses masuknya TKA asal China itu dia pastikan tidak terlepas dari agreement yang sudah ditanda tangani sebelum pandemi Copid-19 mewabah. Karena itu penetapan atas Agreement tersebut pasti sudah didasari pertimbangan dari kebutuhan tenaga ahli yang diperlukan.
Jadi sanggupkah tenaga kerja kita yang mengisi bidang pekerjaan yang dikerjakan okeh mereka itu ?
Atas dasar ini mantan pejabat tinggi tadi pun menyarskan agar perlu dipelajari lebih mendalam latar belakang dari kegetolan pemerinrah Indonesia untuk menerima kedatangan TKA asal China itu secara berlebihan. Musalnya untuk tidak mentebut telah nendaoat keistimewaan yang berlebihan.
Karena menurut mantan pejabat tinggi tadi itu, pada masa Orde Baru dahulu saja banyak tenaga staff ahli berasal dari negara asing yang didatangkan dari Harvard, Brekley, Massachuset. Jadi kita memang harus belajar dari mereka, katanya.(Jacob Ereste)
Jakarta, 17 Mei 2021
Red.
