Global Cyber News.Com| -Medan I Ada penampilan yang tidak biasa dari Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi hari Jumat (22/10). Ini pertama kalinya Edy Rahmayadi yang berlatar belakang militer menjadi inspektur upacara mengenakan sarung.
Hal ini terungkap saat Edy Rahmayadi diwawancarai, usai upacara peringatan Hari Santri Nasional di Pondok Pesantren Al-Kautsar Jalan Pelajar Nomor 264 Medan. Menurutnya, ini bagus untuk memperkuat identitas santri dan kekhasan Indonesia
“Seumur-umur baru kali ini saya menjadi inspektur upacara mengenakan sarung. Biasanya saya pakai pakaian militer saat masih di TNI, kemudian pakaian resmi dan sekarang pertama kalinya pakai sarung. Tetapi, ini akan menjadi kebiasaan kita dan akan memperkuat identitas kita,” kata Edy Rahmayadi, Jumat (22/10/2021).
Hadir saat itu KH Zulfikar Hajar, tokoh agama dan tokoh masyarakat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Sumut antara lain Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Mhd Fitriyus, Kepala Dinas Pendidikan Syaifuddin, dan Inspektur Daerah Lasro Marbun.
Upacara Hari Santri Nasional sendiri baru tiga kali dilakukan, setelah Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menetapkan keputusan Presiden Nomor 22 tahun 2015. Ke depannya, harapan Edy, peringatan ini akan terus memperkuat identitas dan peran santri dalam pembangunan Sumut dan Indonesia.
“Santri bukan hanya menuntut ilmu agama, santri ke depan harus bisa menjadi pemimpin, pemimpin yang taat kepada Allah dan sayang kepada ulama. Bila dahulu santri-santri mengorbankan jiwa, raga dan harta sekarang santri-santri kita harus bisa mengisi perjuangan mereka,” kata Edy dalam siaran rilis Diskominfo Sumut.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Kautsar Syekh Ali Akbar Marbun mengatakan, peringatan Hari Santri Nasional penting bagi para santri saat ini. Menurutnya, pengorbanan yang dilakukan para santri terdahulu untuk kemerdekaan RI akan menjadi cambuk untuk memacu semangat santri saat ini.
“Kita wajib mengingat kembali perjuangan-perjuangan santri kita memperjuangkan kemerdekaan. Peran mereka sangat penting saat itu dan sekarang santri-santri kita harus bisa mengisi hasil perjuangan mereka, membangun Sumut dan Indonesia,” kata Syekh Ali Akbar.
Upacara Hari Santri Nasional di Pondok Pesantren Al-Kautsar dilakukan dengan khidmat namun terbatas. Santri-santri mengikuti rangkaian upacara di Lapangan Pondok Pesantren Al-Kautsar dengan seksama dan menerapkan protokol kesehatan (pl)
Red. Pandi Lubis