Thursday, July 24, 2025
HomeNasionalJANGAN LUPAKAN AKHIRAT
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Related Posts

Featured Artist

JANGAN LUPAKAN AKHIRAT

Global Cyber News.Com|Apa yang dimaksud dengan ayat yang artinya ‘jangan lupakan nasib kalian di dunia’? Apakah itu berarti kita membagi dunia dan akhirat menjadi ‘fifty-fifty’?

Apakah itu berarti dunia dan akhirat mesti seimbang? Ataukah akhirat yang jadi tujuan utama, sedangkan dunia kita gunakan sebagai sarana untuk menggapai kebahagiaan akhirat?

Ayat yang bisa kita renungkan dan kita kaji di hari ini,

وَابْتَغِ فِيمَا آَتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآَخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi” (QS. Al Qashshash: 77).

Dikatakan oleh Imam Qurthubi dalam Al Jaami’ li Ahkamil Qur’an (7: 199), “Hendaklah seseorang menggunakan nikmat dunia yang Allah berikan untuk menggapai kehidupan akhirat yaitu surga. Karena seorang mukmin hendaklah memanfaatkan dunianya untuk hal yang bermanfaat bagi akhiratnya.
Jadi ia bukan mencari dunia dalam rangka sombong dan angkuh.”

Ibnu Katsir mengatakan mengenai ayat tersebut,

استعمل ما وهبك الله من هذا المال الجزيل والنعمة الطائلة، في طاعة ربك والتقرب إليه بأنواع القربات، التي يحصل لك بها الثواب في الدار الآخرة
“Gunakanlah yang telah Allah anugerahkan untukmu dari harta dan nikmat yang besar untuk taat pada Rabbmu dan membuat dirimu semakin dekat pada Allah dengan berbagai macam ketaatan. Dengan ini semua, engkau dapat menggapai pahala di kehidupan akhirat.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 6: 37).

Jangan Lupakan Nasibmu di Dunia
Yang dimaksud ayat,

وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا

“Jangan melupakan nasibmu di dunia”.
Jika kita artikan leterlek, mungkin maknanya adalah hendaklah kita seimbangkan dunia dan akhirat. Namun ternyata, yang dipahami oleh para ulama pakar tafsir tidaklah demikian. Banyak yang salah dalam memahami ayat ini gara-gara cuma bersandar pada Al Qur’an terjemahan.
Imam Ibnu Katsir -semoga Allah merahmati beliau- menyebutkan dalam kitab tafsirnya,

{ وَلا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا } أي: مما أباح الله فيها من المآكل والمشارب والملابس والمساكن والمناكح، فإن لربك عليك حقًّا، ولنفسك عليك حقًّا، ولأهلك عليك حقًّا، ولزورك عليك حقا، فآت كل ذي حق حقه.
“Janganlah engkau melupakan nasibmu dari kehidupan dunia yaitu dari yang Allah bolehkan berupa makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal dan menikah. Rabbmu masih memiliki hak darimu. Dirimu juga memiliki hak. Keluargamu juga memiliki hak. Istrimu pun memiliki hak. Maka tunaikanlah hak-hak setiap yang memiliki hak.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 6: 37).

Dalam Tafsir Al Jalalain (hal. 405) disebutkan maksud dari ayat tersebut,

{ وَلاَ تَنسَ } تترك { نَصِيبَكَ مِنَ الدنيا } أي أن تعمل فيها للآخرة
“Janganlah engkau tinggalkan nasibmu di dunia yaitu hendaklah di dunia ini engkau beramal untuk akhiratmu.” Sangat jelas apa yang dimaksudkan oleh Jalaluddin As Suyuthi dan Jalaluddin Al Mahalli bahwa yang dimaksud ayat di atas bukan berarti kita harus menyeimbangkan antara kehidupan dunia dan akhirat.
Namun tetap ketika di dunia, setiap aktivitas kita ditujukan untuk kehidupan selanjutnya di akhirat. Jadikan belajar kita di bangku kuliah sebagai cara untuk membahagiakan orang banyak. Jadikan usaha atau bisnis kita bisa bermanfaat bagi kaum muslimin. Karena semakin banyak yang mengambil manfaat dari usaha dan kerja keras kita di dunia, maka semakin banyak pahala yang mengalir untuk kita. Karena sebaik-baik manusia, merekalah yang ‘anfa’uhum linnaas’, yang paling banyak memberi manfaat untuk orang banyak.

Wahai Saudaraku…
Kecilkan dunia dan besarkanlah Allah…
Kecilkan dunia dan besarkanlah akhirat…

وَإِنَّ ٱلدَّارَ ٱلۡأٓخِرَةَ لَهِيَ ٱلۡحَيَوَانُۚ لَوۡ كَانُواْ يَعۡلَمُونَ
“Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui” (QS. 29 : 64)

Imam Ahmad رحمه الله berkata :
“Maha Suci Engkau, alangkah besarnya kelalaian hamba-hamba-Mu terhadap apa yang ada di hadapan mereka (yaitu kehidupan akhiratnya). Orang yang takut dari mereka kurang dalam amalnya, dan orang yang berharap dari mereka suka me-nunda2 amal”

Salafus sholeh رحمه الله berkata :
“Berapa banyak kebaikan yang engkau tinggalkan, & apakah engkau tdk sedih !? Engkau telah mendahulukan dunia dari pada akhirat, ada apa denganmu !? Saat paginya engkau bertaubat, tapi kenapa engkau berdusta di sore hari…!!? Wahai jiwa, kejarlah waktu sebelum berlalu…!? Bagaimana bisa utk mendapatkan Surga, sedangkan waktu untuk Allah hanya ada di sisa-sisanya saja…..!!?”

Wahai Saudaraku…
Kematian menjelajahi pekaranganmu, & juga memanggil-manggil namamu yang sebentar lagi mungkin menjadi mayat…!

Saat itu memuncaklah rasa sakit & juga sekarat yg dahsyat, hingga kedua betis pun saling bertautan ketika ruh dicabut Malaikat…! Setelah itu engkau pun pergi menuju ke akhirat. Hingga mata-mata pun mengalirkan airnya, mengantarkan dirimu berangkat pergi ke liang lahat…!!!

Wahai Saudaraku…
Janganlah merasa aman dari kematian, karena setiap jiwa itu pasti ada giliran…! Cabik-cabiklah angan-angan karena usia sangat singkat ! Wujudkanlah amal, Allah itu Maha Melihat…!! Perhitungan amalan nanti sangatlah ketat…!!! Janganlah lalai supaya kematian selalu diingat, sebelum semuanya menjadi terlambat…!!!

Ya Allah, berikanlah kepada kami taubat dari maksiat menuju kemuliaan taat…..
Ya Allah, berikan kepada kami nikmat yg Engkau curahkan rahmat dan syafa’at…
Bagi Nabi Muhammad salam shalawat begitu juga untuk keluarga dan sahabatnya…
Segala pujian itu hanyalah untuk Allah, yang dengan-Nya kami dapat selamat…

Red.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Posts