Sunday, August 3, 2025
HomeNasionalEduFin On Location OJK Sumbagut Efektif Tingkatkan Literasi Keuangan Ribuan Mahasiswa Unpri
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Related Posts

Featured Artist

EduFin On Location OJK Sumbagut Efektif Tingkatkan Literasi Keuangan Ribuan Mahasiswa Unpri

Global Cyber News.Com|-Medan I Tujuan utama dari EduFin on Location adalah menjadi bekal bagi para mahasiswa agar terampil dalam perencanaan dan pengelolaan keuangan pribadi untuk masa depan yang mandiri secara finansial serta bersama-sama meningkatkan agen-agen literasi bagi perekonomian Indonesia.

“Karena itu EduFin on Location yang dihadiri ribuan mahasiswa Unpri serta mengusung tema “Waspada Investasi Ilegal dan Pinjaman Online (Pinjol) Ilegal; Literasi dan Edukasi Keuangan Mencakup Keuangan Syariah” merupakan salah satu upaya edukasi keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kepada anak-anak muda khususnya mahasiswa.Program EduFin on Location sendiri telah diinisiasi OJK sejak tahun 2022 dengan konsep acara EduFin adalah talkshow yang dilaksanakan secara hybrid dan live streaming melalui YouTube OJK,” kata Plt Kepala Group Komunikasi Publik OJK, Sekar Putih Djarot Sekar Putih Djarot pada kegiatan EduFin on Location di Hall, Universitas Prima Indonesia (Unpri), Jalan Sampul, Medan, Selasa (20/06/2023).

Kegiatan tersebut digelar OJK bekerja sama dengan Universitas Prima Indonesia (UNPRI) menggelar kegiatan edukasi keuangan melalui program Edukasi Finansial on Location (EduFin on Location) yang dihadiri lebih dari 1000 mahasiswa dan mahasiswi UNPRI.

Sekar berharap EduFin on Location dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa terhadap apa tugas dan fungsi daripada OJK agar mengenal lebih dekat OJK serta memahami apa saja jenis-jenis produk investasi yang selaras dengan profil risiko serta kebutuhan, sehingga mahasiswa dapat memahami dengan baik manfaat dan risiko dari pilihan investasinya, baik itu yang bersifat konvensional maupun syariah.Ini juga untuk membangun kewaspadaan dari mahasiswa terhadap bahaya penipuan berkedok investasi dan juga Pinjol ilegal.

Sekar menambahkan dalam rangka mengukur indeks literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menyelenggarakan survei nasional literasi dan inklusi keuangan pada tahun 2022. Hasilnya menunjukan masih adanya gap antara indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,68 persen. Sementara indeks inklusi pada tahun 2022 jauh lebih tinggi mencapai mencapai 85 persen.

“Gap ini menunjukan bahwa inklusi yang jauh lebih tinggi dari literasi artinya sudah banyak masyarakat Indonesia yang dapat mengakses dan menggunakan layanan produk sektor jasa keuangan, namun belum benar-benar memahami manfaat ataupun risiko dari layanan produk tersebut sehingga sangat rentan digunakan oleh pihak-pihak tidak bertanggungjawab,” kata Sekar.

Sekar mengatakan sesuai dengan Undang Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang OJK salah satu tujuan pembentukan OJK adalah memberikan perlindungan kepada konsumen dan masyarakat yang menggunakan produk atau layanan sektor jasa keuangan. Salah satu bentuk perlindungan yang diberikan adalah melalui edukasi.

Sekar juga mengapresiasi para narasumber yang memberi pemaparan dan diskusi dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Sumatera Utara pada khususnya.

“Semoga diskusi ini dapat memberikan pemahaman kepada para peserta mengenai layanan dan produk di sektor jasa keuangan. Kami berharap sinergi OJK dan Unpri akan terus berlanjut di kemudian hari,” ucapnya.

Sementara Kepala Kantor OJK Kantor Regional 5 Sumatera Bagian Utara (KR5 Sumbagut), Bambang Mukti Riyadi mengatakan acara EduFin on Location menjadi sangat penting sekali karena kemajuan digital seperti pisau bermata dua, bisa menguntungkan dan merugikan. Secara intelektualitas para mahasiswa merupakan yang terdepan. Untuk itu diharapkan mahasiswa bisa menjadi orang-orang yang memanfaatkan kemajuan digital tersebut dan tidak dirugikan.

“Ibarat pisau, kita bisa memnfaatkan sisi yang tajam untuk kepentingan kita. Saya berharap mahasiswa Unpri bisa menjadi channel atau agen untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat Sumut,” ucap Bambang Mukti Riyadi.

Berbicara soal investasi, Bambang menjelaskan ada satu prinsip yang harus diketahui mahasiswa bahwa semakin tinggi return atau imbal hasil maka semakin tinggi pula risikonya. Untuk itu mahasiswa diminta betul-betul mengikuti materi EduFin yang disampaikan narasumber agar paham dan tak menjadi kaum marjinal di industri keuangan.

“Kalian masih muda, milenial, mengetahui teknologi tapi juga harus mengetahui aspek industri keuangan sehingga bisa memanfaatkannya secara optimal. Optimal ya jangan maksimal, karena kalau maksimal kita akan gampang sekali terjebak dengan iming-iming yang tidak masuk akal,”harap Bambang Mukti Riyadi.

Bambang menekankan penindakan hukum di dunia digital seperti penutupan ivestasi ilegal maupun Pinjol ilegal hanya sebuah tindakan seperti pribahasa yang menyebutkan mati satu tumbuh seribu karena platform yang ditutup tersebut berada di belahan dunia atau negara-negara lain sehingga sangat sulit diketahui dengan kemajuan teknologi seperti saat ini. “ Maka dari itu pemahaman literasi sangat penting,” pungkas Bambang.

Sebelumnya Wakil Rektor I Unpri, Abdi Dharma, S.Kom,M.Kom menyatakan, di zaman teknologi seperti saat ini semua hal terasa sangat mudah begitu juga dengan memperoleh permodalan.”Dulu sangat sulit mendapat permodalan atau pinjaman, tapi kini sangat mudah, tinggal download aplikasi bisa langsung dapat,”ujar Abdi Dharma.

Begitupun imbuh Abdi Dharma, dengan semakin banyaknya transaksi keuangan secara onine maupun tawaran-tawaran investasi di dunia digital yang menggunakan teknologi canggih maka ancaman investasi ilegal ataupun penipuan berkedok investasi juga semakin marak dan banyak ditemukan. (r/pl)

Red. Pandi Lubis

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Posts