globalcybernews|Medan|Pekan Quick Responds QR Code Indonesia Standard (QRIS) Nasional yang digelar Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Sumut dimulai sejak 9 – 13 Maret 2010 dinilai sangat efektif untuk mendorong lalu pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama Sumut.
Kaena kegiatan tersebut dalam upaya memperkuat kebijakan sistem pembayaran non tunai di tengah masyarakat melalui perluasan QRIS serta elektronifikasi Bantuan Sosial (Bansos) dan transaksi keuangan Pemerintah Kota/Pemerintah Kabupaten.
“Selain itu Bank Indonesia juga berharap adanya peningkatan koordinasi dengan Pemko/Pemkab dan otoritas terkait untuk lebih memperkuat sumber struktur dan kecepatan pertumbuhan ekonomi, termasuk mendorong investasi melalui proyek infrastruktur dan implementasi RUU Cipta Kerja dan Perpajakan,” tutur Kepala KPw Bank Indonesia Provinsi Sumut, Wiwiek Sisto Widayat menyatakan itu saat Bincang Bareng Media di lantai 3 KPw Bank Indonesia, Jalan Balai Kota Medan baru-baru ini.
Disebutkan, berdasarkan data pada Januari 2020, total uang elektronik yang beredar di Sumut sebanyak 2,19 juta UE, dengan pangsa pasar terbesar sebanyak 60 persen berada di Medan, disusul Deli Serdang, Binjai dan Langkat.
Menurut Wiwiek, pekan QRIS juga dimeriahkan dengan fun bike bagi masyarakat umum dan bazaar di lapangan Benteng Medan. Selain itu kegiatan tersebut dimeriahkan artis Donnie Sibarani mantan personil Ada Band dan Lyodra Juara I Indonesia Idol RCTI. “Kami berharap kaum milineal dapat mengikuti kecanggihan teknologi digital melalui Pekan QRIS ini,” harap Wiwiek.
Sementara itu di tempat yang sama, juga dilakukan sosialisasi penggunaan QRIS kepada para pelaku usaha di Kota Medan, terutama pengusaha Stasiun Pompa Bahan Bakar Umum (SPBU) di Sumut pada Rabu (11/3/2020) Sosialisasi tersebut tidak lain untuk mempermudah layanan transaksi non tunai yang menggunakan aplikasi.
Pada kesempatana itu Kepala KPw Bank Indonesia Sumut, Wiwiek Sisto Widayat merasa gembira karena aplikasi produk digital saat ini sudah mulai banyak digunakan masyarakat. Ke depan, merchant maupun konsumen hanya membutuhkan satu QR code untuk semua transaksi. “Jadi tidak perlu lagi banyak aplikasi pembayaran seperti yang dilakukan selama ini,” tambahnya.
Wiwik saatu itu didampingi Kepala Group Sistem Pembayaran, Andi Wiyana S, Kepala Divisi Sistem Pembayaran dan Pengelola Uang Rupiah Bank Indonesia KPw Provinsi Sumut, Budi Raharjo. Acara tersebut dihadiri Wakil Ketua DPC Hiswana Migas Sumut, Indah Sari Karo-karo.
Sosialisasi Dokter di RSUD Pirngadi
Sebelumnya sosialisasi penerapan QRIS dilakukan KPw Bank Indonesia Sumut di RSUD Pirngadi Medan pada Senin (9/3/2020) yang dihadiri Direktur RS Pirngadi dr Suryadi Panjaitan beserta jajarannya.
Menurut Kepala KPW Bank Indonesia Provinsi Sumut, Wiwiek Sisto Widayat, kegiatan yang dilakukan secara nasional ini sebagai upaya mendorong dan menggerakkan masyarakat menggunakan QRIS dalam upaya efisiensi pembayaran non tunai antara masyarakat dengan pedagang serta masyarakat dengan SKPD dan dengan otoritas.
“Saya berharap kita bisa tingkatkan ekonomi atau pendapatan daerah regional bruto (PDRB). Selain itu kita juga mengupayakan QRIS dapat menjembatani pembayaran non tunai sebagai satu satunya yang digunakan masyarakat,” harap Wiwiek.
Disebutkan, QRIS kita bisa menyatukan semua transaksi dompet dompet digital. Dengan pembayaran non tunai ini maka akan kelihatan merchantnya punya siapa seperti nama toko, rumah ibadah, nama pedagang. “Jadi, tiap merchand punya unit masing masing, misalnya nama dokter RS Pirngadi atau nama apotik,” tambah Wiwiek Sisto Widayat.
Sosialisasi tersebut dihadiri Kepala Group Sistem Pembayaran, Andi Wiyana S, Kepala Divisi Sistem Pembayaran dan Pengelola Uang Rupiah Bank Indonesia KPw Provinsi Sumut, Budi Raharjo. (pl)
Red Pandi
