Global Cyber News| Kutacane |Aceh |Sabtu/4/2020.|Tiga Ratus Lebih Warga Masyarakat Aceh Tenggara yang merantau mencari kerja ke Negara Jiran Malaysia terancam kelaparan demikian diperoleh keterangan dari Hamidin Selain salah seorang perantau dari Desa Tarutung Pedi Kecamatan Babussalam Aceh Tenggara jumat 17/4/2020, yang secara langsung menghubungi nomor Wa Media ini dari Malaysia, Hamidin minta bantu untuk dapat mempublikasikan keadaan mereka di sana setelah pemerintah Malaysia memberlakukan lockdown sejak tanggal 18 Maret 2020 yang lalu katanya, ia mengaku sudah 7 Tahun kerja di Malaysia.
Semenjak merebaknya virus Corona -19. dan diberlakukan ya larangan keluar rumah sangat mengancam keadaan sekitar 370 warga Aceh Tenggara yang mengadu nasib di Malaysia, hal ini akibat kami tidak bisa bekerja dan kalau keluar rumah kedapatan dengan polisi Diraja Malaysia kami ditangkap dan didenda sekitar Rp 3.000.000. dan di kurung selama 4 hari atau denda Rm 1000.
Hamidin menambahkan adapun kendala dalam mendapatkan bantuan dari KBRI karena para pekerja dari Aceh Tenggara sekitar 90% tidak memiliki dokumen resmi seperti paspor, Premit kerja dan lokasi tempat kerja tauh dari Bandar katanya.
Oleh karena itu kami minta kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara untuk dapat membantu kami masyarakat Aceh Tenggara yang saat ini terancam kelaparan karena tidak bisa keluar pun apa lagi Bekerja jelas Hamidin, sejak di berlakukannya larangan keluar rumah sejak tanggal 18 Maret lalu.
Hamidin Menambahkan kondisi kami saat ini sudah sangat pemprihatinkan karena untuk makan pun sudah susah hanya berharap kasihan dan bantuan dari majikan kami jelasnya.
Warga Masyarakat Aceh Tenggara yang saat ini terancam kelaparan di Malaysia yang terdaftar di kami 174 Orang sedangkan bayak yang tidak terdaftar kalau secara keseluruhan sekitar 370 orang yang tersebar di beberapa daerah antara lain daerah Pulau Baling,Bukit Raya Pendang, Ulu Malaka Lengkawi, Merbok Kuala Muda,Bukit Pinang Kota Setar, Lunas Kuli Kedah dan daerah daerah lain yang tersebar. Secara umum kami dari warga Bumi Sepakat Segenap yang mengadu nasib di sini bekerja sebagai kuli pangunan, perkebunan, pelayan di Rumah makan dan kedai kedai tutur Hamidin yang sudah tinggal di Malaysia tujuh tahun ini.
Wakil Bupati Bukhari menanggapi kondisi masyarakat Aceh Tenggara yang Terancam kelaparan di Malaysia saat di kompirmasi media ini sabtu 18/4/2020.
Mengatakan akan membawa masalah ini nanti dalam rapat pimpinan daerah dan Melaporkan nya kepada Bupati Aceh Tenggara Raidin Pinim.
Dia minta kepada warga Aceh Tenggara yang sedang Bekerja di Malaysia untuk dapat di data secara baik dan membuat laporan secara resmi atau tersurat kepada Pemerintah Aceh Tenggara untuk dapat di ambil Langkat Langkat yang tepat nantinya dan bekerja sama dengan Dinas Koperasi UKM dan Ketenagakerjaan seterta Berkoordinasi dengan Pemerintah Aceh. Mencari solusi bagaimana upaya yang dapat ditempuh untuk membantu masyarakat kita diperantauan dalam kondisi saat ini.
Wakil Bupati Bukhari minta kepada Para pekerja ini untuk sementara jangan dulu pulang untuk menjaga penyebaran Covid-19, tidak tersebar didaerah ini. Agar dapat bertahan dulu di daerah masing-masing. Demi menjaga keselamatan dan kesehatan masyarakat Aceh Tenggara.
Wakil berjanji akan mencarikan solusi bagai mana cara agar dapat memberikan dan menyalurkan bantuan dari Aceh Tenggara baik yang memiliki dokumen maupun yang tidak oleh karena itu kita minta kepada mereka untuk dapat mendata seluruh para pekerja yang ada di Malaysia yang berasal dari Aceh Tenggara Jelas Bukhari lewat Sambungan Telp kepada Global Cyber News Sabtu 18 /4/2020.
Red. Kasirin Sekedang.