Thursday, September 12, 2024
spot_img
spot_img
HomeNasionalBI Sumut: Pelaku Usaha Pariwisata Berupaya Antisipasi Suasana Pandemi
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Related Posts

Featured Artist

BI Sumut: Pelaku Usaha Pariwisata Berupaya Antisipasi Suasana Pandemi

Global Cyber News|Medan I Di masa Pandemi Covid-19, terutama pada era normal ini sektor pariwisata masih cukup tertekan. Tapi pelaku pariwisata nampaknya tidak berputus asa dan terus berupaya agar kegiatan-kegiatan pariwisata berjalan dengan baik.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Wilayah Sumatera Utara, Wiwiek Sisto Widayat saat Bincang Bareng Media dengan wartawan, di kantor BI Jalan Balai Kota Medan, Selasa (6/10/2020).

Menurut Wiwiek, menghadapi pandemi, tidak banyak yang dapat dilakukan pelaku usaha pariwisata yang paling terdampak. Strategi difokuskan pada upaya bertahan (survival) hingga pandemi berakhir .

“Strategi pemasaran dan memanfaatkan teknologi merupakan cara untuk bertahan bagi pelaku pariwisata. Beberapa strategi sektor usaha penyediaan akomodasi di Sumut, yakni bersama-sama berkontribusi dalam pengendalian biaya operasional. Kemudian mengadaptasi tekhnologi yang meminimalkan kontak langsung dengan tamu,” ujarnya seraya menambahkan, bahwa pelaku pariwisata juga menyesuaikan strategi pemasaran dan SOP Operasional dengan Era New Normal.
.
Selain itu, lanjut Wiwiek, pelaku pariwisata tentunya harus bertahan dengan mengedepankan CHSE (Clean, Healty, Safety, Environment) yaitu kebersihan, kesehatan, keamanan, dan lingkungan hidup dalam tempat-tempat wisata untuk memastikan keamanan wisatawan. “Program sosialisasi CHSE dilakukan secara berkala. Khusus Medan, ada di Perwal No.26 Tahun 2020,” ucap Wiwiek.

Mengutip Focus Group Discussion (FGD) dengan PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) dan ASITA (Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia) Sumut, Wiwiek menjelaskan terkait aktivitas sektor tour & travel di Sumut.

Disebutkan, sumber pendapatan Biro Perjalanan dan Wisata (BPW) atau Tour & Travel berasal dari penjualan paket wisata Inbound tour, penjualan paket wisata Outbound tour, penjualan paket wisata Domestic tour, penjualan paket umroh & Holyland tour. “Saat ini sudah ada ‘kan yang mendaftar umroh,” ucapnya.

Sumber pendapatan lainnya juga berasal dari penjualan tiket (domestic & international), jasa penjualan voucher hotel, dan penyewaan transportasi (rent car, mini bus, big bus).
Diungkapkannya, dalam menjalanlan strategi sektor tour & travel di Sumut, para pelaku pariwisata melakukan saving cost atau penghematan terhadap biaya operasional, yang hanya dikeluarkan untuk biaya perawatan aset perusahaan kendaraan.

Sedangkan Dream Now Travel Later/Pay Now Travel Later, hanya dapat melakukan promosi di saat pandemi dengan harapan jika kondisi pulih wisatawan berminat mengunjungi kawasan wisata Sumut, termasuk mempromosikan kesiapan CHSE.

Di masa pandemi ini, pelaku pariwisata juga mencoba beralih memulai usaha lain, umumnya sektor perdagangan. Kemudian melakukan restrukturisasi kredit investasi di perbankan. (pl)

Red. Pandi Lubis

Latest Posts