Global Cyber News.Com|Deli Serdang, jamkesnews : Teguh Ardian, 36 tahun, warga Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang menyambangi kantor BPJS Kesehatan Cabang Lubuk Pakam untuk mengurus sejumlah keperluan. Ditemui jankesnews untuk berbincang tentang pandangannya terhadap program JKN-KIS, dengan santai Teguh duduk diatas sepeda motor nya dan mulai bercerita singkat namun terasa sarat makna,
Program JKN-KIS, menurutnya mengandung setidaknya tiga hal utama : sikap saling membantu untuk mencapai tujuan bersama atau gotong royong, keseimbangan antara hak dan kewajiban, serta kesadaran pentingnya menjaga diri dan orang terdekat agar tetap dalam keadaan sehat.
Menurutnya, iuran yang dibebankan kepada peserta merupakan aspek kewajiban yang perlu dipenuhi sebelum memperoleh hak nya, yaitu jaminan pembiayaan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Menariknya, ujar Teguh, saat kewajiban ini dipenuhi ternyata belum tentu hak didapat. “Nah ini lah perlu kesadaran, perlu kerelaan. Kita berdoa lah semoga tetap sehat, tapi jangan juga terlalu nekat tidak ikut jadi peserta BPJS (JKN-KIS, red), memangnya kita tahu dan yakin sekali kalu kita tidak akan pernah sakit?” ujarnya melempar pertanyaan lugas.
Bagi Teguh yang memperoleh nafkah dari pekerjaan lepas, iuran yang ditetapkan sebagai kewajiban peserta dalam program JKN-KI, menurutnya cukup pantas bila memahami manfaat yang diperoleh. “Wajar, masuk akal iurannya. Lebih susah kalau tidak ikut (program JKN-KIS, red) terus nanti kalau sakit biayanya itu bisa bikin pusing, sudah banyak kita lihat dulu orang sampai jual ini itu untuk biaya berobat,” pungkasnya.
Ayah satu orang anak ini mengutarakan, bahwa konsep saling tolong menolong seperti program JKN-KIS sangat bermanfaat bagi kelompok masyarakat yang masih terkendala secara ekonomi untuk membayar biaya pengobatan.
Red.