Tuesday, July 1, 2025
HomeOpiniJacob Ereste :Revolusi Moral dan Spiritual Menuju Akhlak Merdeka Sesuai UUD 1945...
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Related Posts

Featured Artist

Jacob Ereste :Revolusi Moral dan Spiritual Menuju Akhlak Merdeka Sesuai UUD 1945 serta Pancasila

Global Cyber News.Com|Sepuluh tahun lalu saya merasa senang dan nyaman karena mengenal dekat tiga aktivis berat yang patut dan layak disebut Profesor. Ketika sosok aktivis yang bergelar Profesor itu adalah Amran Razak (Unas), Muchtar Pakpahan (UKI hingga pindah ke Untag) dan Sri Bintang Pamungkas.

Disela rasa bangga saya itu acap terselip rasa malu. Betapa luar biasanya beliau bertiga itu yang masih tetap mau berbaur dengan mahasiswa yang turun ke jalan untuk sekedar meneriakkan penyelewengan, ketidakadilan, rakyat yang tertindas dan semakin susah, hak-hak rakyat kecil yang dirampas, harga sembako yang melambung tak terbeli oleh rakyat kecil, pengadilan yang timpang, RUU yang dipaksakan hingga tindak kekerasan terhadap buruh dan mahasiswa yang ingin menyampaikan aspirasi dan usulan maupun protesnya yang patut dan wajib mendapat perhatian dari pihak terkait pada apa yang disuarakan oleh mereka itu.

Karenanya, ketika Profesor yang juga terbilang aktivis sejati itu muncul dan tampil di ruang publik, rasa dipermalukan seperti sulit disembunyikan.

Ternyata spirit dari revolusi moral dan mental serta spiritual mereka yang sesungguhnya harus mengakar pada pola sikap, tindakan nyata seperti yang diformulasikan oleh sastrawan dan budayawan besar Indonesia, Haji WS. Rendra almarhum.

Bahwa sesungguhnya perjuangan itu adalah pelaksanaan kata-kata. Artinya dalam terjemahan bebas bisa dipahami bahwa apa pun dari perbuatan yang dilakukan harus sesuai dengan apa yang dikatakan. Atau sebaliknya, kata-kata sebagai ruh dari spirit perjuangan harus senantiasa sesuai dengan apa yang dilakukan atau tindakan yang dilaksanakan.

Sikap dan sifat konsisten dan komited serupa ini tampaknya yang menjadi obsesi tokoh spitual seperti Eko Sriyanto Galgendu yang terus gigih menggelindingkan Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia (GRMI) untuk membuka jalan bagi bangsa Indonesia agar dapat segera menyelamatkan negeri ini dari ancaman kehancuran. Bukan cuma dalam bentuk fisik, tetapi juga — justru yang lebih berbahaya — adalah kehancuran non fisik dari semua yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.

Secara immateri, cara berpikir, pola sikap dan watak yang buruk, moral dan etika yang lapuk serta akhlak yang rusak telah menjadi penyebab utama negeri kita terancam anbruk.

Peredaran narkoba semakin merajalela, aneksasi dari TKA yang terus merangsek masuk ke negeri kita, korupsi yang terus meningkat dan tindak kekerasan diluar batas peri kemanusiaan terus menerus berlangsung, kerusuhan dan kegaduhan seperti telah dijadikan ladang dan peternakan, lantas tata kelola bangsa dan negara seakan dilakukan dengan sengaja secara ugal-ugalan. Maka tak ada jalan lain yang harus ditempuh adalah revolusi spiritual yang disertai dengan revolusi moral dan etika hingga revolusi budaya untuk segera membangun tatanan baru dengan pijakan akhlak segenap warga bangsa demi dan untuk keselamatan negara sebagai pelindung bagi bangsa. Tentu saja negera tidak boleh dijadikan sarang bagi para penyemun serta penjahak dan oara pengkhianat terhadap tujuan luhur dari bangsa dan negara Indonesia untuk kemerdekaan.

Negara adalah organisasi bagi bangsa. Bukan milik orang seorang. Katena negara harus dan wajib mengemban amanah atas dasar mandat yang diberikan oleh rakyat. Karena itu amanah rakyat seperti tertuang dan dirumuskan dalam UUD 1945 dan Pancasila, tidak boleh ditawar-tawar dan tidak boleh dikhianati. Karena para pengkhianat pasti kuakat dan dikutuk oleh orang banyak.

Oleh karena itu GRMI menjafi inisiator yang terus gigih berjuang untuk membangun kesadaran bersama anak bangsa tanpa kecuali agar semua warga bangsa Indonesia bisa disematkan dan dapat segera menikmati alam kemerdekaan yang sesungguhnya, seperti yang diperjanjikan dalam kesepakatan seluruh warga bangsa Indonesia dalam UUD 1945 dan Pancasila.

Jakarta, 30 Juni 2021

Red.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Posts