Global Cyber News.Com|-Medan I Keseruan menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) di Indonesia dewasa ini masih dalam batas kewajaran. Namun di satu sisi, belum bisa menghindari adanya dugaan bahwa politik itu diwarnai intrik dan kepentingan.
“Yah, siapapun bisa mencalonkan sebagai calon presiden, yang penting warga Indonesia. Nggak perlu dihalang-halangi atau dibendung dengan cara yang dibuat-buat,” kata Ketua Lembaga Pemantau Pemerintahan dan Pemilu Sumatera Utara (LP3SU), Salfimi Umar di Jakarta melalui handphone, Kamis sore, (17/11/2022).
Saat ini, lanjut Salfimi, Partai NasDem sudah jelas mengusung Anis Bawesdan menjadi Calon Presiden (Capres). Sementara untuk mencari pasangan Anis belum ditemukan. Karena berdasarkan pembentukan koalisi masih terjadi ketidakcocokan.
Sementara partai-partai Islam seperti PKS, PPP, PKB maupun partai lainnya masih belum membulatkan koalisi untuk menentukan siapa-siapa capres dan cawapres pada Pilpres tahun 2024 mendatang.
Namun Salfimi mengaku netral dan ia menduga bahwa Anis Bawesdan sepertinya terbawa oleh kegiatan-kegiatan yang mengarah kepada politik identitas dengan warna keagamaan.
“Seharusnya jangan seperti itu, nanti diduga bisa mempengaruhi laju perolehan simpatisan yang akan dibangun,” katanya.
Seperti diketahui, simpatisan terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta itu di Sumut, diantaranya Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Langkat belakangan ini semakin menggeliat. (pl)
Red. Pandi Lubis