Global Cyber News.Com|-Medan I Ketua Kloter V asal Medan dan Tanjung Balai diminta untuk membantu keberadaan calon jemaah haji (calhaj) lanjut usia (Lansia) di Tanah Suci Mekkah Arab Saudi.
Pimpinan KBIH Babussalam H Hardi menyatakan itu usai pemberangkatan 356 Calhaj kloter V berasal dari Kota Medan dan Kota Tanjung Balai, sekitar pukul 10.00 Wib dari Asrama Haji Medan menuju Debarkasi Kuala Namu International Airport (KNIA) dan selanjutnya menuju ke Tanah Suci, Mekkah, Arab Saudi.
Dari keseluruhan Calhaj tersebut, kata H.Hardi, terdapat 90 jemaah KBIH Babussalam dan KBIH Dyufurahman. Saat itu Kloter V dilepas Gubsu Edy Rahmayadi didiampingi Kakanwil Kemenag Sumut, H.Ahmad Qosbi Nasution, SAg, MM
Ketika disinggung tentang pelayanan haji yang saat ini menggunakan pelayanan satu atap, H.Hardi menyatakan cukup efektif. Sehingga nantinya para calhaj bisa beristirahat dengan maksimal.
“Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, dimana pemberian living cost juga dilakukan dengan acara pembekalan dari Kemenag Sumut, Bea Cukai, Dinas Kesehatan dan Imigrasi Medan,”katanya.
Menurut H.Hardi, saat ini KBIH Babussalam dan KBIH Dyufurahman beralamat Jalan Budi Luhur Kelurahan Sei Kambing Komplek Residen Indah No.8 Kecamatan Medan Helvetia.
“Berada di lokasi yang strategis dan terjangkau bagi para calon haji berasal dari kota Medan dan Deliserdang sehingga para calhaj lebih nyaman untuk bergabung dengan KBIH Babussalam dan KBIH Dyufurrahman,” ucapnya.
Lebih jauh H.Hardi bersyukur, pada tahun 2023, Calhaj dari KBIH Babussalam dan KBIH yang diberangkatkan mengalami peningkatan dibanding tahun 2022 lalu hanya 60 orang, tahun ini jumlahnya meningkat jadi 90 orang.
” Alhamdulillah, semoga tahun 2024 mendatang jumlahnya dapat meningkat lagi,” katanya.
Disebutkan, sebelum calhaj diberangkatkan ke Tanah Suci para calhaj terlebih dahulu mendapatkan bimbingan dari KBIH Babussalam dan KBIH Dyufurrahman berupa pemberian teori sebanyak 8 kali pertemuan dan praktek lapangan 16: kali.
“Selain pertemuan teori dan praktek mereka juga diberikan pembekalan mengenai tawwab dan Sya’i,” katanya seraya menambahkan, bahwa rata- rata usia calhaj KBIH Babussalam dan KBIH Dyufurrahman yang diberangkatkan ke Tanah Suci, 55 persen diantaranya adalah jamaah berusia lanjut dan selebihnya berusia 50 tahunan.
Ia juga berharap, living cost dengan uang rupiah yang mulai diberlakukan tahun ini, dikembalikan seperti semula, dengan uang rial. Karena hal itu bisa merepotkan calhaj Lansia. (r/lam)
Red. Alam