globalcybernews.com-P.Siantar I Keberadan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dewasa ini diduga takkan bisa lepas dari yang namanya narkoba. Karena kendati sudah ada pengawasan dari jajaran Kanwil Kemenkum HAM Provinsi dan Kepala Lapas di Kabupaten/kota, namun peredaran narkoba tetap berjalan mulus dan berkelanjutan.
Karena narkoba disana disebut-sebut sebagai mata rantai bisnis yang sangat menggiurkan. Peredarannya juga terkesan rapi dan diduga berkolaborasi dengan aparat yang ada di Lapas tersebut.
Dugaan peredaran narkotika jenis Sabu-sabu ini diam-diam kembali “bergentayangan alias marak” di Lapas Kelas II A Batu 6, Jalan Asahan Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara (Sumut).
Setidaknya, ada tiga napi (nara pidana) yang sangat santer disebut-sebut bernama Jhn, Black dan Prdp penghuni sel Enggang/ bangunan lantai dua yang baru dibangun di dalam lapas kelas 2A P.Siantar.
Ke tiga napi yang namanya cukup beken dikalangan warga binaan pemakai sabu-sabu, itu disebut sebut sebagai pengganti RudSir yang selama ini dituding sebagai bandar sabu di lapas batu 6, jalan. Asahan P.Siantar . Kemudian dipindahkan ke Lapas kelas 2A Labuhan Ruku (Kabupaten Batu Bara).
Menurut sumber , yang disebut-sebut sebagai penerus pengganti RudSir di Lapas Batu 6 P.Siantar mulai “bergerilya” dengan berbagai trick dan upaya mengedar/ menjual barang haram musuh bangsa tersebut kepada sesama warga binaan.
Bahkan, gedung bangunan baru yang diberi nama Sel Enggang disebut sumber sekarang telah dijadikan tempat para napi “parengkol” dan pengedar sabu supaya aman agar tidak tercium keluar karena menurut sumber yang bisa masuk ke lantai dua tersebut hanya orang pilihan saja dan dijaga ketat oleh tamping (tahanan pendamping), demikian sumber dalam dengan jelas merinci.
ANEH TAPI NYATA.
Kalapas kelas 2A P.Siantar, M.Pithra Jaya Saragih, ketika dikonfirmasi via whatsApp, Rabu (22/11-2023) guna keseimbangan berita, tapi tidak berhasil.
“Izin bg salam kenal. Mohon maaf izin dikirim kan kartu pers kita bang,” hanya demikian tulis Kalapas, M.Pithra Jaya Saragih, via WhatsApp, hingga tidak diperoleh kejelasannya. (timglobalcybernews).
Red