globalcybernews.com-Medan I Air dewasa ini dapat menjadi alat perdamaian ketika masyarakat dan negara bekerja sama dalam memanfaatkan sumber daya air secara bersama.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II Medan, Dr.Mohammad Firman, ST,MT menyatakan itu saat Seminar Water Talk bertajuk Air Untuk Perdamaian di Aula Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU), Jumat (22/3/2024).
Kegiatan yang digelar BWS Suamera II dalam rangka memperingati Hari Air Dunia (HAD) ke 32 ini dihadiri 200 peserta dari berbagai kalangan diantaranya kademisi, pemerintah daerah, asosiasi, Bdan Usaha Milik Negera (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), aktivis dan mahasiswa.
Pada kesempatan itu Mohammad Firman berharap, kegiatan ini dapat terbentuk pemahaman dan kesadaran bagi masyarakat bahwa mereka tidak hanya memiliki hak sebagai pengguna air, tapi juga ikut bertanggung jawab untuk memberikan kontribusi dalam memelihara alam dan lingkungan.
Sementara itu Kasubag Umum dan Tata Usaha, Aron Hatuaon Marpaung selaku Ketua Pelaksana HAD ke-32 menyampaikan Peringatan Hari Air Dunia merupakan upaya bersama untuk meningkatkan perhatian publik akan pentingnya air dan pengelolaan sumber-sumber air yang berkelanjutan.
Hadir pada kegiatan tersebut Kepala Balai Perumahan Permukiman Sumatera Utara (Sumut), Deva Kurniawan, Kasatker Operasi dan Pemeliharaan SDA BWS Sumatera II, Indra Kurnia dan Kasatker PPK Sungai dan :Pantai BWS Sumatera II, Syaiful Halim.
Sebagai Nara Sumber, Bachtiar Malthus Hutagaol, Jafung Pengairan Ahli Pertama BWS Sumatera II Medan dengan paparan Kegiatan 10th World Water Forum, Kabir Bedi, Direktur Utama Perumda Tirtanadi, dengan tajuk Air Bersih Yang Adil dan Dekan Fakultas Teknik USU, Ir.Makmur Ginting dengan paparan Diplomasi Air.
Para peserta seminar sangat antusias dalam mengikuti paparan dari ketiga narasumber tersebut. Mereka aktif mengajukan pertanyaan serta berdiskusi tentang isu terkait pengelolaan sumber daya air dan penyelenggaraan World Water Forum.
Menurut Bachtiar, sejauh ini Forum Water World ini sangat bermanfaat dalam mendiskusikan betapa pentingnya air bagi kehidupan masyarakat di berbagai negara yang tergabung dalam forum tersebut.
“Kami juga berupaya semaksimal mungkin dalam mendistribusikan air yang berkualitas kepada masyarakat luas. Karena dewasa ini masyarakat sudah semakin sadar terhadap pentingnya air bersih bagi kehidupan,” kata Kabir Bedi.
Sementara itu Makmur Ginting, menjawab pertanyaan terkait paparannya berjudul Diplomasi Air. Menruut dia, air itu bisa mendatangkan perdamaian dan juga konflik jika menyangkut lintas negara.
Pada kegiatan seminar tersebut juga disediakan booth informasi terkait pergelaran World Water Forum ke-10 yang akan diselenggarakan di Bali Pada 18-25 Mei 2024 mendatang. ( lam )
Red