globalcybernews.com -JAKARTA— JANJI-JANJI Politik Pembangunan Lumbung Ikan Nasional (LIN) dan Ambon New Port (ANP) di Maluku oleh Presiden ke– 6 Susilo Bambang Yudoyono dan Presiden ke–7 Joko Widodo sudah memasuki waktu tujuh belas tahun namun BELUM ADA KEPASTIAN ❗
“Kini Rakyat Maluku Menagih Janji Presiden RI ke-6 BPK Susilo Bambang Yudhoyono(SBY) – Presiden RI ke-7 Bpk.Ir.H.Joko Widodo(Jokowi) Masyarakat Maluku Dari Tenggara Jaoh Sampe Pulau Rote Serta Dunia #SANGAT Berharap agar Presiden Joko Widodo dapat Menepati/Memenuhi Janjinya Serta Pemimpin 2024 Selanjutnya yaitu Bpk.Prabowo Subianto Bisa Memberikan/Memenuhi Janji-Janji kePemerintahan Sebelumnya, serta dapat membantu Masyarakat Maluku dengan proyek LIN dan ANP sehingga tercipta lapangan pekerjaan dan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Maluku,” ujar 🇮🇩BuyaRumra🇮🇩(RelawanMilitan-Jurnalistik-_SetiaTegakLurusNKRI), kepada teman-teman pers/media di Jakarta , Senin (26/Juni/2024).
Namun menjadi pertanyaan apakah benar Presiden Joko Widodo sungguh–sungguh dengan janjinya kepada Masyarakat Maluku atau hanya sekedar membangun wacana untuk menyenangkan telinga Masyarakat Maluku.
“Ini tentu menjadi tanda tanya karena sampai dengan saat ini(MengakhiriMasaJabatan/PimpinanSebagaiPanglimaTertinggiDiNKRIini) Presiden Jokowi/Pemerintah Pusat Nelum Menampilkan Kesungguhannya Untuk Membangun LIN dan ANP di Provinsi Maluku,” kata dia.
Oleh karena itu, jika Presiden Jokowi memiliki komitmen untuk memenuhi janjinya kepada Masyarakat Maluku untuk pembangunan proyek LIN dan ANP.
“Maka sudah harus menerbitkan peraturan presiden atau peraturan pemerintah sehingga memiliki dasar hukum dalam membiayai negara terhadap proyek tersebut,” kata dia.
Oleh karena itu, saat ini menjadi tugas Gubernur Maluku, 4 orang anggota DPR dan 4 orang anggot DPD serta 45 orang anggota DPRD Maluku untuk menanyakan dan memperjuangkan LIN dan ANP agar adanya kepastian dari Presiden Jokowi/Pemerintah Pusat terhadap Janji2nya kepada Basudara Maluku Tercinta.
Jika benar Presiden Joko Widodo konsisten dengan #Janji2nya maka segera diterbitkan peraturan presiden untuk menjadi dasar hukum dalam pelaksanaan proyek tersebut tetapi jika hanya sekedar janji politik sebagai mana janji Presiden Susilo Bambang Yudoyono.
“Maka agar segara di sampaikan kepada rakyat Maluku sehingga ada kepastian Rakyat Maluku tidak terus menerus di pimpong. Kasihan Malukuku, Beta Sangat PRIHATIN & SEDIH Melihat #KETIDAKADILAN PEMERINTAH PUSAT yang ada di NUSANTARA Ini yang juga dilahirkan di Negara Kesatuan Republik Indonesia_✍🏿.❗” #LAWAMENAHAULALA
#BETA_MALUKU
#Salam_Rahayu_Hormate
#SETIA_TEGAK_LURUS_NKRI
#INDONESIA_TANAH_AIR_BETA
😊🙏🏻🫶🏻♥️🇮🇩♥️🫶🏿🙏🏿😎 pungkasnya.(🇮🇩BuyaRumra🇮🇩)
“SUDAH SAATNYA LAUT MALUKU YANG KAYA PEMERINTAH PUSAT HARUS MENSEJAHTERAKANNYA_✍🏿❗❗❗”
Memperingati Hari Laut Sedunia Minggu Lalu, Perhimpunan Masyarakat Maluku Indonesia mempersembahkan inisiatif ‘Maluku Tabaos’ sebagai momentum penting untuk membangkitkan kembali komitmen pembangunan nasional yang berlandaskan pada karakteristik bangsa bahari dan visi besar Indonesia.
Provinsi Maluku, yang terletak di kawasan timur Indonesia, dikenal sebagai salah satu provinsi kepulauan dengan potensi kelautan yang sangat kaya.
Dengan luas wilayah laut yang lebih besar daripada daratan, Maluku memiliki garis pantai yang panjang dan dikelilingi oleh Laut Banda, Laut Seram, dan Laut Arafura, yang menjadikannya pusat keanekaragaman hayati laut dan sumber daya kelautan yang melimpah.
Suku Asli Tergusur Tambang, Ketua DPD RI Minta Pemda Maluku Utara Beri Perlindungan
Laut Maluku juga menyimpan potensi besar dalam hal sumber daya energi dan mineral. Cadangan minyak dan gas bumi yang terletak di dasar laut Maluku menjadi salah satu sektor penting yang sedang dieksplorasi dan dikembangkan. Selain itu, terdapat juga deposit mineral seperti nikel dan kobalt yang bernilai ekonomi tinggi.
Walau memiliki potensi kelautan yang besar dan letak geografis yang strategis di jalur perdagangan dunia, Maluku juga menghadapi tantangan dalam pengelolaan sumber daya lautnya.
Eksploitasi sumber daya alam yang masif dan terus menerus seperti penangkapan ikan secara berlebihan dan pencemaran laut membuat masyarakat Maluku makin tertinggal.
Tingginya angka pengangguran, kemiskinan, stunting, dan berbagai ketertinggalan dari segi pendidikan, ekonomi, sosial, dan kesehatan membuat masyarakat Maluku seperti diam di tempat dan tertinggal dari provinsi lainnya di Indonesia.
“Tidak bisa dipungkiri bahwa laut Maluku memiliki potensi luar biasa yang seharusnya telah menjadi kekuatan utama dalam menjaga kesejahteraan masyarakat Maluku selama bertahun-tahun. Kekayaan sumber daya laut yang melimpah seharusnya memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat, memberikan lapangan kerja, dan merangsang pertumbuhan ekonomi lokal. Kami sebagai masyarakat adat merasa bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pemanfaatan sumber daya laut ini dilakukan secara bijaksana dan adil, sehingga seluruh masyarakat Maluku dapat merasakan manfaatnya secara adil dan berkelanjutan,” ujar Raja Rutong – Ketua Majelis Latupati Ambon Reza Valdo Maspaitella.
Terkait forum ini, Said Assagaf (Gubernur Maluku 1Periode 2013-2018)& Brigadir Jenderal TNI (Purn.) Karel Albert Ralahalu(Gubernur Maluku 2Periode 2003-2013) Juga menyatakan forum seperti ini harus sering dibuat agar generasi muda Maluku di Jakarta ini turut bersemangat membangun Maluku. Ia menyatakan laut dan SDA di laut adalah potensi bisa dimanfaatkan dengan baik bisa pertumbuhan ekonomi Indonesia. “Kita berharap TABAOS (Perhimpunan Masyarakat Maluku Indonesia), menyampaikan aspirasi, mudah-mudahan Pemerintah yang akan datang bisa Menerima dan Melanjutkan Pemerintahan, “ujarnya.
INI NEGERI(Daerah) ADAT & RAJA2_INGA SUMPAH/PESAN TETE NENE MOYANG/LELUHUR KATONG; “SAPA LANGGAR SUMPAH_SUMPAH GEPE DIA”
#LAWAMENAHAULALA
#BETA_MALUKU
#Salam_Rahayu_Hormate
#SETIA_TEGAK_LURUS_NKRI
#INDONESIA_TANAH_AIR_BETA
😊🙏🏻🫶🏻♥️🇮🇩♥️🫶🏿🙏🏿😎
Buya Rumra
