globalcybernews.com -Bersyukurlah Jika Umur Lebih Dari 63 Tahun
عن أبي هريرة رضي الله تعالى عنه قال;
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم;
أَعْمَارُ أُمَّتِي مَا بَيْنَ السِّتِّينَ إلَى السَّبْعِينَ وَقَلُّيل مَنْ يَتجُاوزُ عن ذَلِكَ . رواه الترمذي
Dari Abu Ghurairah semoga Allah meridhoinya berkata, berkata Rasulullah shalallahi ‘alaihi wa sallama,
“Ummatku mendapat jatah umur hidup di Dunia ini berkisar 60 hingga 70 tahun, dan SEDIKIT yang lebih dari itu”.
(Hadis Sahih Riwayat Al-Imam At-Tirmidzi).
Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:
1- Bersyukurlah orang-orang yang telah melebihi usia 63 tahun. Karena mereka adalah orang orang pilihan dari yang sedikit untuk lebih banyak bermanfaat bagi orang banyak.
2- Realitanya:
- Rasulullah SAW meninggal di usia 63 tahun.
- Abu Bakar As-Shiddiiq RA meninggal di usia 63 tahun.
- Amar Al-Faruuq RA meninggal di usia 63 tahun.
- Ali Bin Abi Thalib, juga meninggal di usia 63 tahun.
- Hanya 1 dari Khulafaaur Raasyidiin yaitu Usman Bin Affan RA yang meninggal di usia 82 tahun.
3- Berbahagialah mereka yang telah berusia 63 tahun, karena mereka mendapatkan kesempatan yang lebih banyak untuk beribadah, berbuat baik, beramal sholeh.
4- Bagaimana sampai saat ini? Di usia yang semakin hari semakin menyusut ini? Apakah masih mengejar dunia tanpa pikirkan akhirat?
5- Semoga, Allah SWT senantiasa membimbing kita agar selalu berbuat baik, mampu menggunakan umur ini dengan sebaik baiknya. Menjauhi apa yang diharamkan dan melaksanakan apa yang diperintahkan, mendapatkan Husnul Khaatimah.
Tema hadist yang berkatan dengan Al-Quran:
1- Usia semakin hari akan termakan oleh sang waktu. Tutup usianya seseorang tak ada yang mengetahui kecuali sang Maha Pencipta. Yang kita tahu dan perlu lakukan adalah, pergunakan usia dengan nyawa yang berharga ini sebaik mungkin.
Semakin bertambah usia, semakin ditarik nikmat kekuatan tulang dan sendi kita. Karena Allah sedang mengingatkan bahwa tak lama lagi nyawa akan diambil.”
أَيْنَما تَكُونُوا يُدْرِكْكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ
Di mana saja kalian berada, kematian akan mendapatkan kalian, kendatipun kalian di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh. (An-Nisa: 78)
(QS. An-Nisa: 78)
2- Semakin bertambah usia, semakin putih rambut kita. Karena Allah sedang ingatkan kain kafan yang putih.
كُلُّ نَفْسٍ ذائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّما تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فازَ وَمَا الْحَياةُ الدُّنْيا إِلاَّ مَتاعُ الْغُرُورِ
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahala kalian. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan
(QS. Ali Imran: 185)
3- Begitu juga hati kita, semakin bertambah usia semakin sepi dan ingin bersendirian. Karena Allah sedang mendidik kita untuk melepaskan cinta manusia dan dunia.
وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَلَلدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
Dan tiadalah kehidupan dunia ini selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kalian memahaminya?
(QS. Al-An’am: 32)
Red
