Global Cyber News.Com. -Untuk memberikan gambaran kepada masyarakat, angka Rp13,2 triliun bukanlah jumlah yang mudah dibayangkan.
Jika seseorang menghabiskan Rp100 juta setiap hari, maka uang sebesar itu baru akan habis dalam waktu 362 tahun — lebih dari tiga abad!
Bahkan jika seseorang menghabiskan Rp500 juta per hari, dana itu baru akan ludes setelah 72 tahun.
Dengan kata lain, jumlah uang tersebut setara dengan:
• Gaji PNS selama puluhan generasi,
• Pembangunan ribuan jembatan desa, atau
• Renovasi 8.000 sekolah seperti yang dikatakan Presiden Prabowo.
⸻
🏫 Prabowo: “Uang Ini Akan Dikembalikan untuk Rakyat”
Presiden Prabowo menegaskan, pemerintah berkomitmen untuk memastikan uang hasil sitaan tersebut benar-benar kembali ke masyarakat dalam bentuk pembangunan dan pelayanan publik.
Fokus utama penggunaannya, kata Prabowo, adalah di bidang pendidikan dan infrastruktur sosial.
“Kita pastikan uang ini digunakan untuk kepentingan rakyat. Kalau bisa membangun atau memperbaiki 8.000 sekolah, berarti jutaan anak akan merasakan manfaatnya langsung,” tegasnya.
Langkah Kejagung ini juga dipuji oleh berbagai pihak sebagai bukti nyata pemberantasan korupsi yang berdampak langsung pada masyarakat. Transparansi dalam pengelolaan aset hasil sitaan menjadi simbol keseriusan pemerintah dalam menegakkan keadilan dan menjaga keuangan negara.
⸻
🔍 Makna di Balik Angka
Rp13,2 triliun bukan hanya angka besar di atas kertas — ia mencerminkan hasil perjuangan panjang menegakkan hukum dan keadilan.
Kasus ekspor CPO menjadi pelajaran penting bahwa praktik penyimpangan dalam sektor strategis seperti minyak sawit bisa berdampak luas, dari ekonomi nasional hingga harga bahan pokok rakyat.
Kini, publik menantikan langkah selanjutnya: bagaimana uang triliunan rupiah ini benar-benar digunakan secara transparan dan tepat sasaran.
Red
