Global Cyber News.Com|Kebangkitan spirirual bangsa Indonesia tidak bisa ditawar-tawar, bila bangsa Indonesia ingin selamat dari beragam ancaman yang menerpa dari segenap penjuru angin. Ancaman yang menerpa itu seperti puting beliung yang memporakporandakan seluruh sendi kehidupan bangsa dan negara.
Jika pendemi Covid-19 dapat dikata bencana yang berada diluar rencana manusia, maka maraknya kasus korupsi yang terus meningkat menjadi terkesan seperti bencana lain yang tidak bisa kita atasi.
Namun pada sisi lain, sikap abai terhadap amanah UUD 1945 serta Pancasila seperti bukan bencana bagi mereka yang asyik memperalat hingga sekedar sebagai luda menunggangan belaka. Demikian pula dengan para petualang yang cuma menjadikan UUD 1945 serta Pancasila itu sebagai tameng belaka untuk melindungi diri dari perilakunya yang bejat, korup bahkan zalim pada rakyat yang memberi mandat serta amanah untuk melakukan tugas dan kewajibannya untuk membela dan memperjuangkan segenap kepentingan rakyat.
Pengkhianatan pada amanah rakyat ini jelas karena nilai-nilai moral, etika serta serta sikap jujur yang sepatutnya dijaga dengan baik telah lepas kendali hingga tumbuh secara liar seperti naluri hewan tidak terpelihara. Maka gerakan nasional dari kebangkitan spiritual bangsa Indonesia jadi semakin relevan digaungkan, kata Eko Sriyanto Galgendu, pada Minggu 20 Juni 2021 di Jakarta.
“Kebangkitan spiritual bangsa Indonesia dapat mengacu pada cita luhur proklamasi kemerdekaan bangsa Indonedia yang menyatakan secara sadar bahwa atas rakhmat Allah Yang Maha Kuasa yang disertai oleh keinginan luhur bangsa Indonesia untuk merdeka agar dapat berkehidupan lebih baik bagi kemanusiaan.
Begitulah jiwa dan semangat dari bangsa Indonesia yang terbingkai oleh sikap dan sifat spiritualitas yang tinggi, bercita-cita luhur, tanpa pernah terbersit untuk dan demi kepentingan diri sendiri, atau kelompok maupun golongan, seperti sikap ugagari para tokoh proklamasi Indonesia itu dahulu yang mau melakukan perubahan dari kalimat yang menjadi keberatan pihak lain, sehingga seperti yang bisa dijadikan sebagai pegangan bangsa Indonesia sampai sekarang.
Meski begitu pun, toh perdebatan tentang Piagam Jakarta yang ikut mewarnai dialektika pembahasan dari Mukadimah UUD 1945 itu pun bisa menjadi bukti nyata bila nilai-nilai moral dan spiritual sungguh padat menjadi bagian dari apa yang patut jadi rujukan serta pedoman bagi segenap warga bangsa Indonesia sampai sekarang.
Oleh karena itu, konsistensi dan komitmen bagi segenap warga bangsa Indonesia terhadap UUD 1945 serta ideologi bangsa dan negara — yaitu Pancasila — sepatutnya harus dan wajib tercermin dalam perilaku maupun sikap perbuatan kita pada semua segi dan aspek kehidupan dalam tatanan berbangsa dan bernegara tanpa kecuali. Demikian ungkap Eko Sriyanto Galgendu yang kini tengah siap untuk melansir sejumlah acara konsolidasi, pertemuan serta gerakan nasional dari kebangkitan spiritual nasional bangsa Indonesia agar dapat masuk era milineal yang tidak mungkin dapat dielakkan sekarang ini. Bukan besok !
Banten, 20 Juni 2021
Red.
