
gbalcybernews.com -Pada saat bertemu dengan Carvalhaes, Kyai Mas Suro baru pulang dari sebuah pelayaran monumental selama dua belas hari ke selatan dari Belambangan dan belabuh di sebuah kawasan bernama Lucantara yang dipercayai sebagai Australia sekarang.
Di Lucantara beliau menemukan pemukiman orang-orang Jawa yang bertutur dalam dialek bahasa Jawa tidak biasa namun masih mengamalkan kebudayaan Jawa seperti menggunakan keris.
Sebelum kedatangan Kyai Mas Suro, orang-orang portugis telah mencatat hubungan antara pelaut-pelaut Jawa dengan benua dingin di Selatan kemungkinan kepulauan Tasmania sekarang. Namun, hubungan antara Jawa dan Australia pupus selama 331 tahun (telah eksis pada jaman Singhasari dan Majapahit) dan dibuka kembali oleh seorang pembesar Demak, ditulis oleh Manuel Godinho de Erédia.
Catatan ini menjadi bukti bahwa pembesar-pembesar Demak di abad ke-15/16 memang bergelar Kyai Mas/Kemas seperti yang tercatat dalam naskah-naskah Melayu Palembang, sebagian mengungsi ke Palembang dan mendirikan sebuah kerajaan baru.
Nenek moyang orang Palembang yang datang dari Jawa memang pelaut handal, kapal-kapal perang Demak dicatat memiliki ukuran raksasa, tidak dapat dibandingkan dengan kapal Eropa sekalipun.
Red