Global Cyber News||Virus Corona di China yang kini menjadi momok di berbagai negara dunia, termasuk Indonesia bisa berbuah manis jika dibarengi dengan kerja keras seperti mengantisipasi tidak menyebarnya virus tersebut dan mengupayakan langkah-langkah penguatan ekonomi dalam negeri melalui peningkatan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) dan lainnya.
“Meski kita akan dibayangi inflasi akibat dampak virus corona ini namun kita harus tetap optimis dan senantiasa melakukan gerakan perubahan ke depan agar tercipta peningkatan atau penguatan ekonomi yang selama ini sudah kita raih,” ucap Kepala KPw BI Provinsi sumut, Wiwiek Sisto Widayat saat Bincang Bareng Media di Junction Café Medan, Senin (10/2/2020).
Pada kesempatan itu didampingi Kepala Grup Sistem Pembayaran dan Pelayanan, Andi Wiyana dan Kepala Grup Advecory dan Pengembangan Ekonomi BI Sumut, Ibrahim.
Wiwiek mengakui bahwa dampak dari Virus Corona di triwulan I ini belum tampak bagi perekonomian Indonesia, khususnya Sumut. Karena penyebaran Virus Corona beresiko akan mempengaruhi perekonomian global dunia.
Lebih jauh Wiwiek menyatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2019 tetap bertahan ditengah kinerja perekonomian dunia yang melambat yakni 5,02%. Sementara pertumbuhan Nasional diperkirakan dapat mencapai 5,1-5,5%, sedangkan inflasi tetap dalam kisaran besarannya sebesar 3,01 %.
“Defisit transaksi berjalan pada 2020 tetap terkendali dalam kisaran 2,5-30%. Pertumbuhan Sumut pada tahun 2019 naik menjadi 5,22% (yoy) dari 5,18% pada tahun 2018. Realisasi ini juga lebih tinggi dari Nasional (5,02) dan Sumut (4,57%),” sebutnya.
Menurut Wiwiek, perbaikan ekonomi global di tahun 2020 diiringi peningkatan harga berbagai komoditas seperti harga kopi dan aluminum. Bahkan harga CPO disinyalir meningkat didorong keterbatasan stok di tengah peningkatan permintaan, baik dari negara penghasil maupun negara lainnya.
Sementara itu KPw BI Provinsi Sumut saat ini juga sedang melakukan layanan kas keliling sampai 27 Pebruari 2020 untuk penukaran uang lusuh dan rusak baik uang pecahan besar (UPB), Rp.50 dan Rp.100 ribu maupun uang pecahan kecil (UPK).
Layanan kas keliling mulai dilaksanakan pada 3-5 Pebruari di Galang, Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Kota Tebing Tinggi, pada 11 dan 13 Pebruari di Pasar Sukaramai dan Pasar Petisah Medan, pada 18-20 Pebruari 2020 Kota Binjai, Kecamatan Stabat dan Pangkalan Brandan Kabupaten Langkat, pada 25 dan 27 Pebruari 2020 di Pasar Peringgan dan Pasar Setiabudi Medan.
(Red) Pandi Lubis