globalcybernews.co. -Kadsura adalah genus tumbuhan merambat berkayu dari famili Schisandraceae yang mulai diketahui pada tahun 1810, yang dapat tumbuh hingga 10 meter dengan batang yang berambut dan berduri. Warna daunnya hijau gelap di atas dan hijau muda di bawah, dengan bentuk oval yang ujung dan pangkalnya meruncing.
Tanaman Kadsura bersifat monoecious, artinya ada bunga jantan dan bunga betina pada tanaman yang sama. Bunga jantan berukuran lebih kecil dari bunga betina, dan memiliki benang sari yang berjumlah sepuluh. Warnanya putih atau merah muda, dengan kelopak bunga yang berjumlah lima. Bunga-bunga ini muncul pada musim semi atau musim hujan.
Buahnya berdaging yang berbentuk bulat atau lonjong, dengan diameter sekitar 5-10 cm, yang memiliki kulit tebal dan keras, dengan warna merah atau ungu tua. Kulitnya memiliki duri yang menyerupai nanas. Dalam buah terdapat biji-biji kecil yang berwarna hitam atau coklat.
Rasanya manis dan asam, dengan aroma yang harum, dapat dimakan langsung maupun dimasak, atau digunakan sebagai bahan pembuatan selai, sirup, minuman fermentasi, atau obat tradisional. Sebagai obat tradisional buah ini dipanggang dapat menjadi obat penenang, benihnya bersifat afrodisiak dapat meningkatkan gairah seksual orang dewasa.
Dapat menghasilkan buah sepanjang tahun, asalkan tumbuh di bawah sinar matahari penuh, dan lebih menyukai tanah yang subur, berdrainase, netral hingga sedikit asam, serta posisinya terlindung dari angin kencang, di dataran rendah dan hutan pegunungan, dari permukaan laut hingga ketinggian 2.400 m.
Itulah gambaran dari buah yang berjulukan ‘Ki Lebur’ dan bernama ilmiah Kadsura Scandens yang bisa ditemukan di Semenanjung Malaysia, Singapura, Sumatera, Jawa dan Bali. Tanaman ini dikenal juga dengan nama mendulai (Palembang), hanyur buut (Sunda), belabar, akar dama-dama, kerukol akar (Malaysia).
Buah ini pun merupakan sumber nutrisi yang memiliki kandungan vitamin C yang tinggi, serta senyawa antioksidan dan antiinflamasi
Tanaman ini di Sumatra, Jawa, dan Malaysia biasa digunakan masyarakat sebagai tanaman obat. Akarnya dijadikan sebagai ekspektoran dan lotion untuk rematik, serta sebagai obat batuk dan untuk mengeluarkan dahak.
Getahnya dapat diminum sebagai obat bagi penderita kencing, sakit perut, dan diare. Sedangkan buahnya untuk meringankan masalah kulit dan kulit kayunya digunakan untuk memerangi demam. Lalu kulit batangnya digunakan untuk mengobati gangguan menstruasi dan kekurangan darah.
Semoga bermanfaat
Wahyu Sutono
Red