Kab Bandung, Globalcybernews.
Empat Desa yang berada di wilayah Kecamatan Pasirjambu yang dialiri anak sungai citarum tercemar oleh kotoran sapi yang dibuang langsung ke anak sungai tanpa diolah.
Mengetahui kondisi yang demikian Kapolsek Pasirjambu AKP Asep Dedi dengan program Polri Peduli lingkungan melaksanakan pembersihan bantaran anak sungai tersebut, Kamis (20/2).
“Kami melihat ini sangat memprihatinkan, dimana bantaran sungai menjadi bau dan tercemar dengan adanya kotoran sapi dibuang langsung ke anak sungai,” ucap Kapolresta Bandung Kombes Pol Hendra Kurniawan melalui Kapolsek Pasirjambu AKP Asep Dedi.
Untuk mengatasi hal tersebut Polsek Pasirjambu bersama instansi terkait dan komunitas peduli lingkungan, langsung turun melakukan pembersihan bantaran anak sungai yang melintasi empat Desa yaitu Desa Mekar maju, Desa Cibodas, Desa Mekarsari dan Desa Cisondari.
” Kami turun langsung membersihkan bantaran anak sungai dengan melibatkan ratusan orang,” tambah kapolsek.
Sementara itu untuk limbah atau kotoran sapi, dengan inovasi yang digagas oleh Polsek Pasirjambu, membuat program yang bernama Bankosap (Bank Kotoran Sapi) dimana kotoran sapi tersebut akan dikumpulkan dan diolah menjadi pupuk organik.
“Bankosap ini mudah-mudah bisa menjadi solusi bagi masyarakat untuk tidak membuang kotoran sapi ke sungai”, tambah Kapolsek.
Kapolsek juga menambahkan, program tersebut akan terus dilaksanakan sampai para peternak sapi bisa bersama-sama menjalankan program peduli lingkungan bersih dan sehat, khususnya yang berdekatan dengan bantaran sungai anak citarum.
Ketua Kelompok Tani Tarunamukti sekaligus pengelola kotoran sapi, Uus Permana menjelaskan, kotoran sapi tersebut akan diambil dan akan dijadikan pupuk organik.
” Kami akan menjemput sendiri kotoran sapi yang berada dipeternak kemudian akan dijadikan pupuk organik,” ujar Uus.
” Saya berharap, masyarakat khususnya yang ada di Kecamatan Pasirjambu menjadi sadar akan lingkungannya dan tidak membuang kotoran sapi sembarangan serta dengan adanya gerakan ini dinas terkait dapat jadi jembatan untuk mencari konsumen dari pupuk organik yang sudah diolah oleh kelompok tani”, pungkas Kapolsek.
Red.
